bagustahukahanda.blogspot.com

13 Tahun Misi Cassini Di Saturnus Berakhir

♠ Posted by Unknown in , at 7:56:00 AM
nasa.gov

Tahukah Anda?Baru baru ini wahana tanpa awak Cassini yang menjelajahi planet bercincin Saturnus, mulai kehabisan bahan bakarnya.

Pada Jumat 15 September mendatang, adalah misi terakhir Cassini. Sebelumnya pada 25 April lalu, pesawat angkasa luar itu memulai perjalanan grand final, yaitu mendekati antara cincin Saturnus dengan planetnya. 

Habisnya bahan bakar itu berarti membuat Cassini kehilangan nyawa. Wahana itu akan pasrah tertarik atmosfer cantiknya Planet Saturnus. Misi yang dimulai pada 1 Juli 2004 lalu pun berakhir.

Selama 13 tahun, Cassini telah memberikan sejumlah gambar menakjubkan di Saturnus. Termasuk kelahiran dari sebuah gunung, merasakan 'lautan alien' dan menyaksikan badai raksasa yang mengelilingi seluruh planet.

Menjelang ajalnya, Cassini masih akan mengirim data-data terbaru tentang komposisi planet, selama antenanya masih mengarah ke Bumi. Dikutip dari CNN pada Kamis (14/9/2017), tak ada pesawat angkasa luar yang sedekat itu dengan Saturnus selain Cassini.

"Anda bisa berpikir Cassini sebagai penyelidikan Saturnus pertama," kata Linda Spilker, ilmuwan proyek Cassini.

Kontak dengan Cassini diperkirakan akan berakhir pada Jumat mendatang. Sambungan komunikasi akan segera menghilang, dan Cassini akan memasuki atmosfer Saturnus dengan kecepatan yang tinggi.

Dua menit kemudian, Cassini akan terbakar dan hancur berkeping-keping. Sisa-sisa tubuhnya akan meleleh karena tingginya temperatur dan tekanan planet raksasa itu.
Diperkirakan, Cassini akan mengakhiri misinya pada pukul 6.30 Eastern Time. Di Bumi, sinyal terakhirnya akan ditangkap pada pukul 08.00, Jumat 15 September 2017. 

"Sinyal terakhir pesawat antariksa itu akan seperti gema," kata Earl Maize, manajer proyek Cassini. "Sinyal akan menyebar di tata surya hampir satu setengah jam setelah Cassini sendiri telah pergi."

Akhir Dramatis

Cassini melakukan pendekatan paling dekat dengan Titan, Bulan milik Saturnus, pada Senin lalu. Menurut tim, ini seperti 'kecupan terakhir' bagi seluruh ilmuwan di Bumi karena mereka memberikan bantuan gravitasi sebelum memasuki misi terakhir Saturnus.

Para ilmuwan misi dan operator memberi Cassini pengiriman cepat bantuan gravitasi dengan sengaja.

Sementara banyak pilihan lain dipertimbangkan - seperti "parkir" wahana antariksa di orbit sekitar Saturnus. Namun, mereka tidak ingin mengambil risiko Cassini bertabrakan dengan Bulan milik Saturnus manapun.

Data dan pengamatan Cassini mengungkapkan bahwa meski nampaknya tidak ramah bagi kita, dua bulan Saturnus, Enceladus dan Titan, berpotensi dihuni kehidupan. Dan NASA tidak ingin mengambil risiko mencemari bulan itu atau studi masa depan kelak dilakukan di bulan tersebut dengan partikel Bumi.

Pendapat NASA sangat beralasan. Cassini telah berada di luar angkasa selama 20 tahun - tujuh tahun menghabiskan waktu bepergian ke Saturnus, 13 tahun berada di dalam sistem Saturnus - mikroba dari Bumi yang menempel di pesawat ruang angkasa itu masih bisa hidup meski tanpa udara, air atau perlindungan dari radiasi.

"Berakhirnya misi Cassini begitu menyenangkan sekaligus sedih," ujar Linda Spilker.
"Apa yang terjadi adalah seperti melihat sebuah akhir namun juga permulaan. Jumat 15 September adalah akhir dari mengoleksi data. Namun, ini adalah awal dari wasiat di mana para ilmuwan dan insinyur akan keluar dari misi ini dan bergabung dengan misi lainnya. Membawa apa yang mereka pelajari dari Cassini," lanjutnya.

0 komentar :

Post a Comment

Hot Topics