♠ Posted by
Unknown
in
Human
at
7:00:00 PM
Tahukah Anda? Presiden adalah kepala negara yang tentunya mengemban tugas untuk memimpin negaranya dengan sebaik-baiknya. Seorang presiden memiliki sifat dan kedudukan yang sangat penting, sehingga seorang presiden pasti diharapkan memiliki kharisma, visi misi, daya persuasif dan intensitas yang tinggi. Berikut ini adalah 3 presiden termuda di dunia.
1. Kim Jong Un (Presiden Korea Utara)
Presiden termuda di dunia adalah Kim Jong Un, yang merupakan Presiden Korea Utara. Ia adalah putra ketiga mendiang Presiden Korea Utara sebelumnya Kim Jong Il, yang meninggal pada 17 Desember 2011 lalu. Kim Jong Un diperkirakan berusia 28 tahun. Semua perkiraan mengenai usia sang presiden muda ini lantaran riwayat kelahirannya tidak dicatat secara khusus, atau dirahasiakan oleh negara tersebut. Naik tahtanya Jong Un menggantikan mendiang ayahnya sempat membuat beberapa negara di dunia meragukan kepemimpinan pemuda tersebut. Bahkan beberapa media pro Pyongyang, Shosun Sinbo yang terbit di Jepang sempat membela presiden muda tersebut. Dalam bahasan di media tersebut disebutkan bahwa publik Korea Utara tidak mengkhawatirkan kepemimpinan Jong Un. Sebaliknya rakyat Korea Utara sepenuhnya percaya pada Jong Un, dan meyakini usia mudanya merupakan sumber jaminan kemajuan negara tersebut.
Sebelum menjadi Presiden Korea Utara, Jong Un telah memperlihatkan karakter kepemimpinannya dengan menjabat penasehat militer Korea Utara saat usianya diperkirakan baru 18 tahun. Dan setahun sebelum wafat ayahnya, Jong Un telah dianugerahi jendral bintang empat. Dan menurut surat kabar Chosun Sinbo, Jong Un telah mengikuti kegiatan militer sejak 1990. Jong un dikabarkan merupakan seorang ahli teknologi dan terakhir kali menempuh pendidikan formal di salah satu Universitas terkenal di Swiss. Selain ahli teknologi yang pandai menggunakan alat-alat teknologi canggih, Jong Un juga menguasai beberapa bahasa, termasuk Inggris dan Jerman. Kini rakyat Korea Utara meyakini Jong Un sebagai pemimpin tertinggi angkatan bersenjata dengan gelar yang disandang mendiang ayahnya. Kim Jong Un diyakini sebagai presiden pria termuda di dunia.
2. Mr Joseph Kabila (Presiden Kongo)
Presiden termuda di dunia berikutnya adalah Mr Joseph Kabila dari Republik Demokratik Kongo. Joseph Kabila Kabange (umum dikenal sebagai Joseph Kabila, kelahiran 4 Juni 1971) adalah politikus Kongo yang telah menjadi Presiden DRC sejak Januari 2001. Ia terpilih sebagai Presiden pada 2006, saat usianya 35 tahun. Ia terpilih menjadi Presiden Republik Demokratik Kongo (DRC) sepuluh hari setelah ayahnya (Presiden Laurent Kabila-Desire) dibunuh dalam upaya kudeta pada puncak perang saudara yang dahsyat. Pada tanggal 26 Januari 2001, ketika ia menjabat, ia menjadi presiden termuda dalam sejarah.
Kabila menjadi kepala negara pertama yang lahir di tahun 70-an hingga Roosevelt Skerrit menjadi Perdana Menteri Dominika pada Januari 2004. Di usia 30, ia dianggap masih muda dan belum berpengalaman. Namun ia berusaha mengakhiri perang sipil yang sedang berlangsung dengan menegosiasikan kesepakatan damai dengan kelompok perlawanan yang didukung Rwanda dan Uganda. Tahun 2002 perjanjian perdamaian ditandatangani pada Dialog Inter-Kongo di Sun City, Afrika Selatan, yang mengakhiri Perang Kongo Kedua. Hal itu mempertahankan Joseph Kabila sebagai Presiden dan kepala negara Kongo. Setelah itu Kabila membentuk pemerintahan sementara dengan merekrut para pemimpin dari kelompok perlawanan utama sebagai wakil presiden. Tanggal 28 Maret 2003 pemerintahannya berhasil menggagalkan upaya kudeta di sekitar Kinshasa. Tanggal 6 Desember 2006, Kabila kembali diresmikan sebagai presiden baru setelah berkompetisi dalam pemilihan umum. Tahun 2011, ia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua hingga sekarang.
3. Atifete Jahjaga (Presiden Kosovo)
Atifete Jahjaga berada di urutan berikutnya. Pada 7 April 2011, Atifete resmi menjadi presiden Kosovo yang keempat, atau merupakan presiden wanita pertama pada usia 36 tahun. Atifete yang dilahirkan di Dakovica pada 20 April 1975 menjabat kepala negara muda di negara Balkan modern tersebut menggantikan Jakup Krasniqi. Sebagai kepala negara, Atifete memiliki latar belakang pendidikan yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Setelah lulus dari fakultas hukum di Universitas Prishtina pada tahun 2000, Atifete menyelesaikan program sertifikasi pascasarjana bidang Manajemen Kepolisian dan Hukum Pidana di Universitas Leicester Inggris, pada tahun 2007. Bahkan untuk bidang keamanan, Atifete melengkapinya dengan menerima pelatihan profesional di pusat studi keamanan George C Marshall Eropa di Jerman, dan akademi nasional FBI di Amerika Serikat.
Masyarakat Kosovo mulai menaruh perhatian pada Atifete setelah foto-fotonya bersama Presiden Amerika Serikat saat itu, George Walker Bush, dan Menteri Luar Negeri Amerika ke-67, Hillary Rodham Clinton diposting ke jaringan internet. Sejak saat itulah istri dari seorang dokter gigi, Astrit Kuci ini menarik beberapa partai politik di Kosovo untuk menjadikannya seorang calon presiden, dan pada 6 April 2011, namanya diumumkan sebagai calon presiden konsensus presiden Kosovo oleh partai demokrat Kosovo. Dalam pemilihan suara oleh parlemen, dari 100 anggota parlemen yang hadir, Atifete memeroleh 80 suara, sedangkan 10 suara lainnya jatuh pada saingannya, seorang politikus Kosovo, Suzan Novoberdali. Dengan unggul telak perolehan suara tersebut, Atifete menjadi presiden yang unggul dalam pemilihan suara hanya dalam satu putaran, dan ditetapkan sebagai Presiden Kosovo pada 7 April 2011. Yang menyita perhatian dunia, terutama warga Kosovo, yakni pernyataan Atifete dalam pidato pelantikannya yang menyatakan akan mengamankan keanggotaan Kosovo di Uni Eropa dan PBB. Padahal sebagai sebuah negara pecahan yang masih sering dilanda perang saudara, meyakinkan rakyatnya akan situasi aman dan diakui dunia adalah satu tugas berat. Namun, Atifete optimis dunia akan mengakuinya. Atifete pun kini rajin melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk mempererat hubungan diplomatik negara tersebut. Hingga kini Atifete diyakini sebagai presiden perempuan termuda di dunia.
1. Kim Jong Un (Presiden Korea Utara)
Presiden termuda di dunia adalah Kim Jong Un, yang merupakan Presiden Korea Utara. Ia adalah putra ketiga mendiang Presiden Korea Utara sebelumnya Kim Jong Il, yang meninggal pada 17 Desember 2011 lalu. Kim Jong Un diperkirakan berusia 28 tahun. Semua perkiraan mengenai usia sang presiden muda ini lantaran riwayat kelahirannya tidak dicatat secara khusus, atau dirahasiakan oleh negara tersebut. Naik tahtanya Jong Un menggantikan mendiang ayahnya sempat membuat beberapa negara di dunia meragukan kepemimpinan pemuda tersebut. Bahkan beberapa media pro Pyongyang, Shosun Sinbo yang terbit di Jepang sempat membela presiden muda tersebut. Dalam bahasan di media tersebut disebutkan bahwa publik Korea Utara tidak mengkhawatirkan kepemimpinan Jong Un. Sebaliknya rakyat Korea Utara sepenuhnya percaya pada Jong Un, dan meyakini usia mudanya merupakan sumber jaminan kemajuan negara tersebut.
Sebelum menjadi Presiden Korea Utara, Jong Un telah memperlihatkan karakter kepemimpinannya dengan menjabat penasehat militer Korea Utara saat usianya diperkirakan baru 18 tahun. Dan setahun sebelum wafat ayahnya, Jong Un telah dianugerahi jendral bintang empat. Dan menurut surat kabar Chosun Sinbo, Jong Un telah mengikuti kegiatan militer sejak 1990. Jong un dikabarkan merupakan seorang ahli teknologi dan terakhir kali menempuh pendidikan formal di salah satu Universitas terkenal di Swiss. Selain ahli teknologi yang pandai menggunakan alat-alat teknologi canggih, Jong Un juga menguasai beberapa bahasa, termasuk Inggris dan Jerman. Kini rakyat Korea Utara meyakini Jong Un sebagai pemimpin tertinggi angkatan bersenjata dengan gelar yang disandang mendiang ayahnya. Kim Jong Un diyakini sebagai presiden pria termuda di dunia.
2. Mr Joseph Kabila (Presiden Kongo)
Presiden termuda di dunia berikutnya adalah Mr Joseph Kabila dari Republik Demokratik Kongo. Joseph Kabila Kabange (umum dikenal sebagai Joseph Kabila, kelahiran 4 Juni 1971) adalah politikus Kongo yang telah menjadi Presiden DRC sejak Januari 2001. Ia terpilih sebagai Presiden pada 2006, saat usianya 35 tahun. Ia terpilih menjadi Presiden Republik Demokratik Kongo (DRC) sepuluh hari setelah ayahnya (Presiden Laurent Kabila-Desire) dibunuh dalam upaya kudeta pada puncak perang saudara yang dahsyat. Pada tanggal 26 Januari 2001, ketika ia menjabat, ia menjadi presiden termuda dalam sejarah.
Kabila menjadi kepala negara pertama yang lahir di tahun 70-an hingga Roosevelt Skerrit menjadi Perdana Menteri Dominika pada Januari 2004. Di usia 30, ia dianggap masih muda dan belum berpengalaman. Namun ia berusaha mengakhiri perang sipil yang sedang berlangsung dengan menegosiasikan kesepakatan damai dengan kelompok perlawanan yang didukung Rwanda dan Uganda. Tahun 2002 perjanjian perdamaian ditandatangani pada Dialog Inter-Kongo di Sun City, Afrika Selatan, yang mengakhiri Perang Kongo Kedua. Hal itu mempertahankan Joseph Kabila sebagai Presiden dan kepala negara Kongo. Setelah itu Kabila membentuk pemerintahan sementara dengan merekrut para pemimpin dari kelompok perlawanan utama sebagai wakil presiden. Tanggal 28 Maret 2003 pemerintahannya berhasil menggagalkan upaya kudeta di sekitar Kinshasa. Tanggal 6 Desember 2006, Kabila kembali diresmikan sebagai presiden baru setelah berkompetisi dalam pemilihan umum. Tahun 2011, ia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua hingga sekarang.
3. Atifete Jahjaga (Presiden Kosovo)
Atifete Jahjaga berada di urutan berikutnya. Pada 7 April 2011, Atifete resmi menjadi presiden Kosovo yang keempat, atau merupakan presiden wanita pertama pada usia 36 tahun. Atifete yang dilahirkan di Dakovica pada 20 April 1975 menjabat kepala negara muda di negara Balkan modern tersebut menggantikan Jakup Krasniqi. Sebagai kepala negara, Atifete memiliki latar belakang pendidikan yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Setelah lulus dari fakultas hukum di Universitas Prishtina pada tahun 2000, Atifete menyelesaikan program sertifikasi pascasarjana bidang Manajemen Kepolisian dan Hukum Pidana di Universitas Leicester Inggris, pada tahun 2007. Bahkan untuk bidang keamanan, Atifete melengkapinya dengan menerima pelatihan profesional di pusat studi keamanan George C Marshall Eropa di Jerman, dan akademi nasional FBI di Amerika Serikat.
Masyarakat Kosovo mulai menaruh perhatian pada Atifete setelah foto-fotonya bersama Presiden Amerika Serikat saat itu, George Walker Bush, dan Menteri Luar Negeri Amerika ke-67, Hillary Rodham Clinton diposting ke jaringan internet. Sejak saat itulah istri dari seorang dokter gigi, Astrit Kuci ini menarik beberapa partai politik di Kosovo untuk menjadikannya seorang calon presiden, dan pada 6 April 2011, namanya diumumkan sebagai calon presiden konsensus presiden Kosovo oleh partai demokrat Kosovo. Dalam pemilihan suara oleh parlemen, dari 100 anggota parlemen yang hadir, Atifete memeroleh 80 suara, sedangkan 10 suara lainnya jatuh pada saingannya, seorang politikus Kosovo, Suzan Novoberdali. Dengan unggul telak perolehan suara tersebut, Atifete menjadi presiden yang unggul dalam pemilihan suara hanya dalam satu putaran, dan ditetapkan sebagai Presiden Kosovo pada 7 April 2011. Yang menyita perhatian dunia, terutama warga Kosovo, yakni pernyataan Atifete dalam pidato pelantikannya yang menyatakan akan mengamankan keanggotaan Kosovo di Uni Eropa dan PBB. Padahal sebagai sebuah negara pecahan yang masih sering dilanda perang saudara, meyakinkan rakyatnya akan situasi aman dan diakui dunia adalah satu tugas berat. Namun, Atifete optimis dunia akan mengakuinya. Atifete pun kini rajin melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk mempererat hubungan diplomatik negara tersebut. Hingga kini Atifete diyakini sebagai presiden perempuan termuda di dunia.
0 komentar :
Post a Comment