♠ Posted by
Unknown
in
Human
at
10:19:00 PM
Salah satu ilmuwan yang menemukan virus penyebab AIDS dan tes darah
untuk deteksi HIV, Dr.Robert Gallo, mengatakan tidak yakin akan
ditemukan obat untuk menyembuhkan AIDS.
HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul sekumpulan gejala penyakit yang disebut dengan AIDS.
Setelah epidemi HIV/AIDS berlangsung lebih dari 30 tahun, para ahli kesehatan kini lebih sering membicarakan HIV ketimbang AIDS. Ini karena kombinasi obat anti-HIV yang disebut antiretroviral (ARV) yang juga ikut diteliti oleh Gallo, membuat angka kesakitan dan kematian akibat virus ini menurun drastis.
Mereka yang terinfeksi membaik kualitas hidupnya karena tetap sehat dan yang lebih penting lagi ARV secara signifikan menurunkan penularan.
Perkembangan positif pada pengobatan HIV ini membuat para ahli kesehatan optimis infeksi HIV bisa dihilangkan dan kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah TIME baru-baru ini, Gallo mengatakan hal tersebut tidak mungkin. "Sampai kita bisa menemukan vaksin yang secara utuh bisa melindungi seseorang terinfeksi HIV, yang kita dapatkan hanyalah kesembuhan fungsional," katanya.
Kesembuhan fungsional berarti seseorang yang tertular HIV diberi pengobatan sampai virusnya tidak terdeteksi dan tidak mungkin aktif lagi. Meski begitu virusnya sebenarnya tetap tidur dalam tubuh orang tersebut.
Kesembuhan fungsional sudah didapatkan dua bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV. Kedua bayi ini adalah yang pertama yang sembuh secara fungsional setelah diberikan ARV dalam dosis orang dewasa sesaat setelah dilahirkan.
"Kita tak akan bisa menggantikan imunisasi aktif. Tetapi memakai obat ARV untuk mencegah infeksi bisa menjadi langkah penting untuk mengendalikan epidemi ini," ujarnya.
Mungkin ada yang akan menganggap langkah tersebut kecil, setelah 30 tahun penelitian mengenai penyakit HIV/AIDS. Tapi bagi mereka yang hidup dengan HIV saat ini, langkah itu adalah sebuah pencapaian besar untuk membuat mereka tetap hidup aktif dan produktif.
HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul sekumpulan gejala penyakit yang disebut dengan AIDS.
Setelah epidemi HIV/AIDS berlangsung lebih dari 30 tahun, para ahli kesehatan kini lebih sering membicarakan HIV ketimbang AIDS. Ini karena kombinasi obat anti-HIV yang disebut antiretroviral (ARV) yang juga ikut diteliti oleh Gallo, membuat angka kesakitan dan kematian akibat virus ini menurun drastis.
Mereka yang terinfeksi membaik kualitas hidupnya karena tetap sehat dan yang lebih penting lagi ARV secara signifikan menurunkan penularan.
Perkembangan positif pada pengobatan HIV ini membuat para ahli kesehatan optimis infeksi HIV bisa dihilangkan dan kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah TIME baru-baru ini, Gallo mengatakan hal tersebut tidak mungkin. "Sampai kita bisa menemukan vaksin yang secara utuh bisa melindungi seseorang terinfeksi HIV, yang kita dapatkan hanyalah kesembuhan fungsional," katanya.
Kesembuhan fungsional berarti seseorang yang tertular HIV diberi pengobatan sampai virusnya tidak terdeteksi dan tidak mungkin aktif lagi. Meski begitu virusnya sebenarnya tetap tidur dalam tubuh orang tersebut.
Kesembuhan fungsional sudah didapatkan dua bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV. Kedua bayi ini adalah yang pertama yang sembuh secara fungsional setelah diberikan ARV dalam dosis orang dewasa sesaat setelah dilahirkan.
"Kita tak akan bisa menggantikan imunisasi aktif. Tetapi memakai obat ARV untuk mencegah infeksi bisa menjadi langkah penting untuk mengendalikan epidemi ini," ujarnya.
Mungkin ada yang akan menganggap langkah tersebut kecil, setelah 30 tahun penelitian mengenai penyakit HIV/AIDS. Tapi bagi mereka yang hidup dengan HIV saat ini, langkah itu adalah sebuah pencapaian besar untuk membuat mereka tetap hidup aktif dan produktif.
0 komentar :
Post a Comment