♠ Posted by
Unknown
in
Budaya
at
6:45:00 AM
Seorang gadis remaja menenggelamkan dirinya di Vienna…Seorang penjaga toko bunuh diri di Budapest…
Seorang wanita bunuh diri dengan overdosis di London…
Apa persamaan dari antara 3 orang ini?
Jawabannya adalah lagu “Gloomy Sunday” yang terkenal, yang juga dikenal sebagai “lagu bunuh diri Hungaria. Lagu ini selalu dihubung-hubungkan dengan ratusan kasus bunuh diri, termasuk orang yang menciptakannya.
Walau mungkin ini cuma legenda, tapi seorang pria Hungaria berusia 34 tahun Rezso Seres menciptakan lagu “Vége a világnak” (dunia ini berakhir) di tahun 1933, di akhir Perang Dunia Pertama. Ini adalah masa dimana depresi melanda seluruh bumi. Lagu ini ternyata menjadi lagu hit terbaik sepanjang karirnya.
Ada yang mengatakan Seress sendirilah yang menulis lirik mengenai perang dan kiamat ini, tapi ada juga yang mengatakan temannya, Javor, yang ditinggal pacarnya lah, yang menginspirasi lagu ini sebagai sebuah puisi. Apapun hal yang bikin Seress stress, dia menulis lagu yang kelak menjadi “Gloomy Sunday”. Melodinya menggunakan lirik Hungaria melankolis yang dibuat oleh temannya, sang penyair Laszlo Javor
Lagu yang dulu pernah disebut ‘Szomorú Vasárnap’ ini hanyalah lagu biasa, sampai dua tahun kemudian versi lagu yang direkam oleh Pál Kalmar’ dihubung-hubungkan dengan serangkaian kasus bunuh diri, dan lagu itu pun dilarang beredar. Walaupun Hungaria memang memiliki tingkat bunuh diri yang lebih tinggi (sekitar 46 dari setiap 100.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahun), mustahil untuk mengkonfirmasi hubungan antara lagu ini dengan kasus bunuh diri.
Tapi, keributan ini sudah menarik perhatian. Ketenaran lagu bunuh diri inipun membuat para publisher musik dari Amerika dan Inggris berdatangan.
Sam M. Lewis dan penulis lirik Inggris Desmond Carter menulis terjemahan bahasa Inggrisnya. Versi Lewis dengan segera menarik perhatian. Lagu ini direkam di tahun 1936 oleh Hal Kemp dan Orkestranya. Inilah bait keduanya:
“Gloomy is Sunday, with shadows I spend it all
My heart and I have decided to end it all
Soon there’ll be candles and prayers that are sad, I know
Let them not weep, let them know that I’m glad to go
Death is no dream, for in death I’m caressing you
With the last breath of my soul I’ll be blessing you.”
Tapi Lewis mengubah ayatnya untuk membuat secercah harapan:
“Dreaming, I was only dreaming,
I wake and I find you asleep in the deep of my heart, dear.”
Billie Holiday merekam versi definitif lagu ini pada tahun 1941. Lagu ini dilarang di Inggris dan BBC menyebut lagu ini “terlalu mengganggu” di awal tahun 40an. Hanya versi instrumen lagu ini yang diijinkan diputar di radio, hingga akhirnya Inggris mencabut larangan ini pada tahun 2002.
Di negeri asalnya sendiri, Hungaria, lagu ini dilarang keras untuk beredar karena telah meyebabkan meningkatnya gelombang bunuh diri di Negara tersebut. Lagu Gloomy Sunday sendiri hilang dari peredaran dan menjadi terlupakan, semenjak adanya perang adolf hitler di tahun 1930-an, lagu ini dimusnahkan, dan versi aslinya sudah tidak ada lagi, mengingat banyak yang telah menjadi korban dari lagu ini.
‘Gloomy Sunday’ kembali menjadi perbincangan pada tahun 1984 setelah Ozzy Osbourne diseret ke pengadilan oleh orang tua dari seorang remaja yang menembak dirinya sendiri sambil mendengarkan lagu Osbourne ‘Suicide Solution’. Sebuah film Jerman, Ein Lied von und Liebe Tod (Gloomy Sunday – A Song of Love and Death) dirilis pada tahun 1999 menceritakan kisah cinta segitiga dan merupakan lagu yang memicu beberapa kasus bunuh diri. Lagu itu pernah dinyanyikan oleh orang-orang seperti Elvis Costello, Sarah McLachlan dan Heather Nova.
Billy Mackenzie penyanyi yang merekam lagu Gloomy Sunday di tahun 1982 juga mati bunuh diri di dekat rumah ayahnya. Bahkan, katanya apabila lagu Gloomy Sunday ini dimainkan tanpa lirik (suara penyanyi) atau hanya berupa instrumental saja maka pendengarnya akan tertidur berat dan mengalami mimpi buruk yang kelihatan nyata sekali.
Lalu bagaimana dengan Rezso Seress? Ada beberapa versi dari akhir hidupnya yang tragis. Ada yang mengatakan ia selamat dari kamp konsentrasi yang membunuh ibunya. Yang lain percaya ia mencoba untuk berdamai dengan mantan pacarnya yang menginspirasi melodi lagu ini dan menemukan dia telah bunuh diri.
Ada yang bilang juga kalau Rezso Seress bunuh diri karena menyadari bahwa setelah Gloomy Sunday meledak jadi hit pertamanya di berbagai negara dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah lagi bisa menciptakan hit seperti itu untuk yang kedua kalinya. Makanya dia berniat untuk mengakhiri hidupnya. Apakah ada alasan lain dibalik kematiannya?
Apapun versinya, Seress telah mencoba melakukan bunuh diri berkali-kali, hingga akhirnya dia tewas di tahun 1968 setelah melompat dari jendela apartemen di Budapest. Itulah akhir hidupnya, dan menyegel lagu bunuh diri legenda ini selamanya.
0 komentar :
Post a Comment