King Solomon atau Raja Salomo atau Nabi Sulaiman tidak hanya dikenal dengan kebijaksanaannya. Namun juga harta kekayaannya.
Banyak arkeolog dan sejarawan menghabiskan banyak waktunya hanya untuk
menemukan harta karun yang ditinggalkan Nabi Sulaiman itu.
Tabut Perjanjian diduga menjadi salah satu harta karun yang
ditinggalkan Nabi Sulaiman. Tabut Perjanjian adalah sebuah wadah yang
digambarkan berisi 2 loh batu bertuliskan 10 perintah Allah ketika Nabi
Musa mendaki Gunung Sinai.
Namun sayang, lokasi pasti harta karun itu tetap saja masih misterius.
Laman Daily Mail bahkan menyebut teks yang diterjemahkan Davila itu
tidak lebih dari sekadar hiburan daripada petunjuk terhadap harta karun
yang hilang itu. Meski demikian, teks yang diterjemahkan Davila itu
setidaknya telah mempersempit kemungkinan di mana lokasi harta karun
legendaris itu tersembunyi.
Namun, teks yang diterjemahkan Davila itu mengandung sejumlah
ketidakkonsistenan. Sehingga para arkeolog akan kesulitan untuk
melakukan penelitian yang lebih serius. Pada bagian prolog misalnya,
disebutkan harta itu telah disembunyikan oleh Shimmur, orang Lewi
--salah satu dari 12 suku di Israel-- dan para sahabatnya. Namun
berikutnya dalam teks itu disebutkan harta itu disembunyikan Shamshiel
dan malaikat lainnya.
Teks itu juga memuat daftar harta karun Nabi Sulaiman, mulai ornamen
Taman Eden, instrumen musik yang terbuat dari emas, dan Kemah Suci
--tempat ibadah sentral yang dapat dipindah-pindahkan untuk bangsa
Ibrani.
Bangsa Babilonia menghancurkan Kuil Sulaiman pada 587 Sebelum Masehi. Sejak
itu, peti berisi harta karun tersebut lenyap. Selama berabad-abad para
arkeolog mencari peti harta karun itu. Namun tetap saja tidak punya
petunjuk keberadaan peti itu dirusak ataupun disembunyikan. Belakangan,
sebuah teks dari abad XV yang diterjemahkan mengklaim peti harta karun
itu disembunyikan sejumlah orang Suku Lewi dan para nabi.
0 komentar :
Post a Comment