Ada pertanyaan paradoks bisakah Allah membuat sesuatu yang Dia tidak sanggup memikulnya?ini adalah pertanyaan paradoks Tuhan Menciptakan Sesuatu itu adalah wacana tentang PENCIPTAAN dan Tuhan memikul sesuatu adalah wacana tentang KEKUATAN... Kamu, Saya dan kebanyakan Orang seringkali terkecoh dengan permasalahan permasalahan yang berbeda wacananya tapi dijadikan satu dalam pembicaraan atau rangkaian kata... Masalah PENCIPTAAN itu berbeda dengan Masalah KEKUATAN... Jangan kamu terpancing oleh suatu rangkaian kata yang kelihatannya satu kesatuan tapi nyatanya berbeda permasalahannya.
Tapi ada jawaban yang masuk akal dan allah sendiri yang menjawabnya
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy. (Thaha, 20:5)
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan...(Yunus 10:3)
Tahukah anda allah menyciptakan Arsy dan bersemayam di atasnya.(Tuhan Maha atas segala sesuatu)
sedangkan Arsy itu di pikul oleh delapan malaikat.ini menunjukan Dia tidak sanggup memikulnya,tapi dia sanggup membuat makluk yang sanggup memikulnya.(Tuhan itu Maha Esa... Tuhan Maha Segalanya, dan Tuhan itu Maha Pencipta juga Maha Kuat.)
Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” ( Al-Haqqah: 16-17)
jadi yang dimaksud sesuatu yang Dia tidak sanggup memikulnya adalah Arsy :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
dan yang dimaksud Dia tidak sanggup memikulnya Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala." (QS. Ghafir: 7)
"Aku telah diizinkan untuk menyampaikan tentang para malaikat Allah pembawa Arasy. Sesungguhnya antara daun telinga dan lehernya berjarak tujuh ratus tahun." (HR. Abu Daud, no. 4727)
Hadits ini dinyatakan oleh Al-Hafiz Ibnu Hajar, sanadnya berdasarkan syarat yang shahih (Fathul Bari, 8/665)
Arsy di atas Kursi, bahkan di atas seluruh makhluk.
Ibnu Qayim rahimahullah berkata,
"Karena itu, ketika langit meliputi bumi, dia berada di atasnya. Ketika Kursi meliputi langit, maka dia berada di atasnya. Ketika Arsy meliputi Kursi, maka dia berada di atasnya."
(Ash-Shawaiqul Mursalah, 4/1308)
Arsy bukanlah kerajaan, bukan pula Kursy
Ibnu Abu Al-Iz Al-Hanafi rahimahullah, berkata, "Adapun orang yang merubah kalam Allah dan menjadikan Arasy sebagai bentuk kerajaan, bagaimana pandangannya terhadap firman Allah Ta'ala,
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (QS. Al-Haaqah: 17)
Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia." (QS. Al-Mukminun: 116)
Dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung". (QS. At-Taubah: 119)
Maksudnya adalah bahwa Dia adalah pemilik segala sesuatu yang Penciptanya. Karena Dia pemilik Arasy yang agung yang menungi seluruh makhluk. Seluruh makhluk di langit dan dibumi serta apa yang terdapat di dalamnya dan di antara keduanya berada di bawah Arsy dan berada di bawah kekuasaan Allah Ta'ala. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, dan kekuasaan-Nya terlaksana terhadap segala sesuatu, Dia adalah pelindung atas segala sesuatu."
(Tafsir Ibnu Katsir, 2/405)
Yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha mulia." (QS. Al-Buruj: 15)
"Maksudnya adalah pemilik Arsy yang agung di atas seluruh makhluk. Sedangkan 'المجيد' (mulia), padanya terdapat dua qira'at (cara membaca); Dengan rafa (المجيدُ)berarti dia adalah sifat bagi Allah Azza wa Jalla. Dengan jar (المجيدِ) berarti dia adalah sifat bagi Arsy. Kedua makna ini benar."
(Tafsir Ibnu Katsir, 4/474)
‘Arsy yaitu singgasana yang memiliki beberapa tiang yang dipikul oleh para Malaikat. Ia menyerupai kubah bagi alam semesta. ‘Arsy juga merupakan atap seluruh makhluk.
‘Arsy Allah dipikul oleh para Malaikat, dan jarak antara pundak Malaikat tersebut dengan telinganya sejauh perjalanan burung terbang selama 700 tahun.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Telah diizinkan bagiku untuk bercerita tentang sosok Malaikat dari Malaikat-Malaikat Allah Azza wa Jalla yang bertugas sebagai pemikul ‘Arsy, bahwa jarak antara daun telinganya sampai ke bahunya adalah sejauh perjalanan 700 tahun.”
ilustrasi: langit ke 1 seperti cicin dilemparkan ke padang sahara
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut.”
Adapun tentang Kursi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan Kursi Allah meliputi langit dan bumi.” [Al-Baqarah : 255]
Dari Sa’id bin Jubair bahwasanya ketika Sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu menafsirkan firman Allah:“Kursi Allah meliputi langit dan bumi,” beliau berkata:
“Kursi adalah tempat meletakkan kaki Allah, sedangkan ‘Arsy tidak ada yang dapat mengetahui ukuran besarnya melainkan hanya Allah Ta’ala.”
Imam ath-Thahawi (wafat th. 321 H) rahimahullah berkata:
“Allah tidak membutuhkan ‘Arsy dan apa yang di bawahnya. Allah menguasai segala sesuatu dan apa yang di atasnya. Dan Dia tidak memberi kemampuan kepada makhluk-Nya untuk mengetahui segala sesuatu.”
Kemudian beliau rahimahullah menjelaskan: “Bahwa Allah mencipta-kan ‘Arsy dan bersemayam di atasnya, (bukanlah karena Allah membutuhkan ‘Arsy tetapi Allah mempunyai hikmah tersendiri tentang hal itu.”)
Kesimpulan jadi pertanyaan paradoks yang bagi sebagian orang yang tidak menggunakan akalnya untuk berpikir bahwa pertanyaan ini di gunakan untuk menjerumuskan manusia tapi allah sendiri yang menjawabya:
Dia-lah yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu. Kemudian Dia (berkehendak) menciptakan langit, lalu Dia menjadikannya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. Al-Baqarah [2]:29) dan “Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan.” (Qs. Al-Ghasiyah [88]:17)
Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang gaib?” (Qs. Al-Taubah [9]:78)
Dan jika kamu (tetap) meragukan Al-Qur'an yang telah Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah (paling tidak) satu surah saja yang semisal dengan Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah (untuk melakukan hal itu), jika kamu orang-orang yang benar.” (Qs. Al-Baqarah [2]:23)
Dari kesimpulan saya di atas bila ada yang salah penafsiran atau kekliruan tolong balas saya atau coment di bawah: