Jenis penyakit ini adalah gangguan kulit. Penyakit Morgellons ini
membuat penderitanya bisa menjadi gila karena selalu merasa gatal tanpa
diketahui penyebabnya. Penyakit ini bahkan masih diperdebatkan apakah
nyata atau hanya imajinasi penderitanya. Penyebab penyakit ini tidak
diketahui karena gatal-gatal yang dikeluhkan sulit dipahami.
Pada tahun 2002 seorang ibu dari Pittsburgh bernama Maria Leitao
meluncurkan sebuah website yang menunjukkan luka di kulit dan struktur
seperti filament atau serat di kulit anak laki-lakinya yang berusia 2
tahun. Sejak itu hampir 14.000 keluarga melaporkan kasus yang sama,
kondisi ini disebut dengan penyakit Morgellons.
"Penyakit ini adalah suatu kondisi kulit yang tidak memiliki definisi
medis tertentu yang bisa diterima. Nama tersebut juga tidak diberikan
oleh dokter, melainkan oleh kelompok advokasi tertentu," ujar Prof
Michael Cappello, seorang pediatric dan spesialis penyakit menular di
Yale University School of Medicine di New Haven, Connecticut.
Prof Cappello menuturkan pasien biasanya akan mengeluhkan adanya sensasi
rasa gatal dan ingin terus menerus menggaruk. Pasien ini biasanya
memiliki keyakinan bahwa ada sesuatu di bawah kulitnya, yaitu suatu agen
yang bisa menginfeksi seperti cacing parasit.
Hal inilah yang membuat seseorang menggaruk terus karena berusaha ingin
mengeluarkannya. Pasien akan mengatakan bahwa dirinya harus menggaruk
terus menerus untuk mengeluarkan parasit tersebut dari dalam kulitnya.
Pasien seringkali menggambarkan sesuatu yang hidup di bawah kulitnya
sebagai serat kecil. Jika dilihat dengan mikroskop diyakini berwarna
putih, biru, merah atau hitam. Selain itu ada juga yang menyakininya
sebagai butiran seperti pasir yang berwarna hitam atau putih di dalam
kulitnya.
Penyakit ini membuat penderitanya 'gila' karena selalu merasa gatal
dan ingin terus-menerus menggaruk untuk mengeluarkan parasit dari dalam
kulitnya.
Para ahli dari Centers for Disease Control and Prevention Amerika (CDC)
sebelumnya telah mencoba untuk meneliti apa penyebab penyakit kulit ini
di tahun 2008. Namun sayangnya, penelitian yang menghabiskan biaya
hingga US$338.000 ini masih belum mengetahui secara pasti penyebab
penyakit morgellons, apalagi obatnya.
Namun peneliti menduga penyakit morgellons ini disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorgeri.
Bakteri ini ditularkan melalui parasit, seperti kutu, dan merupakan
agen penyebab penyakit Lyme, sejenis penyakit peradangan kulit akut.
No comments:
Post a Comment